Why am I anxious?


Gue benci banget sama anxiety. Dimulai dari otak yang bilang "lu salah banget, Jo. Kenapa lo bilang ini itu. Bakal susah kita," lalu dilanjutkan dengan jantungan dan nafas yang tersengal. Benci banget karena drama banget badan gueh. Ish.

Karena gue modelan orang yang suka ngoprek diri sendiri, gue mulai memperhatikan trigger yang bikin gue anxious dan hal yang bisa gue lakukan untuk menenangkan diri. Ini hasil internal riset gue:

1. Ngecewain Orang Lain

Gue suka anxious kalau ngerasa akan ngecewain orang lain dengan menolak permintaan mereka atau ngejatuhin ekspektasi mereka. Padahal ya, dalam bisnis itu kalo lo emang nggak sreg dengan partner kerja lo atau dengan hasil kerjaan lo, mending lo bilang. Komunikasi yang baik itu adalah kunci kelangsungan kerjasama kan?

Secara gue banyak ketemu orang-orang baru dan ada beberapa yang nawarin kerjaan -- padahal schedule gue udah sesak banget -- gue harus sering menolak ajakan mereka. Cara terbaiknya belum berhasil gue temukan, tapi satu hal yang pasti, gue nggak boleh ngerasa "i'm going to let them down". Kalau emang match, kalian akan bisa kerja sama sekarang atau nanti. Nggak perlu langsung divonis dan bikin diri sendiri ngerasa "I'm breaking their heart." It's just not now. Kalau emang lu nggak akan pernah mau kerja sama dengan mereka. Ya, well, let's not burn bridges. Anything can happen, they can grow, you might change. You'll never know. So, remain courteous still.

2. Kebanyakan Kerjaan

Istirahat itu penting banget buat dijadwalin. Gue harus ingetin diri gue ini. Gue butuh at least 1 bulan untuk keluar dari satu cerita dan masuk cerita lain dengan fresh. Loncat langsung sih bisa, tapi pasti lelah. Terus, kalo gue lelah, gue jadi stress, jadi dingin atau malah jadi gampang marah. In general, not fun to be around. Dari pada kita menyakiti orang-orang terdekat, mending jaga space di otak ini supaya emosinya tetap positif.

Kalau gue bisa fokus liburan 3 hari aja. Just a change of view, change of routine, no phone interactions, I think I could get refreshed real fast.

3. My Performance

Ini salah satu poin ter-shallow di diri gue. Gue tuh fokuuus banget dengan hasil kerjaan gue, perfeksionis yang sadar kerjaannya nggak akan perfek tapi akan terus mencoba jadi perfek. Ih benci gue. Padahal, proses itu penting dan partners gue pun memberi keleluasaan untuk gue berproses. Gue aja yang kasih standar tinggi banget sampe hati gue lelah sendiri.

Jahat ya gue ke diri sendiri? Take a breather, Johanna. Don't be so stuck up.

Dan kombo yang paling bikin hancur adalah negatifnya self-talk gue. Gue selaluuu mempertanyakan apakah ini cukup bagus, apakah orang lain akan suka, apakah ini seru. Kalau jawabannya enggak, gue akan ngatain diri sendiri. Langsung jatuh rasa percaya diri.

Gila sih. Gila kan jahatnya? Duh, gue pengen otak sendiri bisa sayang sama proses yang ada sekarang. 

Banyak banget loh, Jo, hal-hal baik dalam hidup lo dan dalam orang-orang di sekitar lo. Percaya dikit kek sama prosesnya dan sama keterbukaan orang dalam menerima lo apa adanya... Jangan bikin negatif dan ngilangin alasan lo buat bersyukur.

4. Poor Timing

Gue sering nunda mulai kerja, tapi gue juga berekspektasi untuk menyelesaikan tugas sesuai jadwal. Ketidakselarasan ini yang juga adalah salah satu trigger anxiety gue.

Alasan gue menunda kerjaan tuh bukan karena males, tapi karena merasa nggak bisa. Nggak punya percaya diri. Biasanya gue akan ada di depan layar sekian lama, natapin docs dengan takut, lalu kabur ke youtube supaya bisa hepi dikit.

Padahal, nggak perlu sempurna dari awal!! Itu yang ingin gue teriakin ke diri gue sendiri. Mulai aja, anjir. MULAI AJA BODO AMAT JELEK. Namanya juga proses, heeeey.

Poor timing ini juga yang bikin hidup gue cuma bisa ngiter di kerjaan. Nggak ngurus kesehatan, nggak pacaran, nggak sempet ngejalanin hobi (baca, nonton, jalan2, bikin video, motret). 

Sumpah, eneg gue, hidup cuma 1 dimensi doang. Something has got to change! But what is it? Let's unpack that on another blog post. Untuk saat ini, gue cuma mau share 4 alasan gue anxious. Gue pengen tau apa trigger-trigger kalian. Pasti beda kan dari gue?

Kalau masih ada yang baca blog ini, boleh banget loh komen. :)

Comments

Popular posts from this blog

I'm done being high and dry