lelucon bapak-bapak Jogja Bootcapm 2008
Waktu hari pertama masuk ke jogja bootcamp's hotel, saya langsung bertemu dengan bapak-bapak yang dikelilingi asap rokok tertawa terbahak-bahak. Memang agak menyebalkan harus duduk disebelah orang merokok, tapi harus buat apa. isi tempatnya emang orang gokar semua.
Hari pertama saya langsung ketemu Pak Gagat, Pak Murwat, Pak Eko, Pak Fauzan, dan bapak-bapak yang lain.
Memang sejak awal saya bodoh dalam menghafal nama, makanya saya lebih sering memanggi semua orang dengan atribut-atribut unik masing-masing. Seperti Bapak yang pakai Laptop Mac, Bapak yang pakai kaca mata hitam di hari pertama, Bapak yang punya kembaran dari kota lain, dan Bapak-bapak satu geng makan malam bersama.
Ceritanya si Pak Gagat ini punya joke seru. Gayanya mirip Tukul tapi ngomongnya mirip Oprah. seru tak? yang ndak tahan itu kalau semuanya udah ngeretek (merokok), tapi yang menyenangkan kalau bapak-bapak ini mulai mengeluarkan lelucon-lelucon mereka dalam bahasa indonesia beraksen jawa. coba saja, sekarang saya mulai menulis dalam aksen jowo.
Eniwei, ceritanya di hari ketiga dari seminar, nama saya mulai dikenal sebagai satu-satunya anak SMA disini. semua orang bilang saya bolos sekolah, tapi ndak toh, lebih banyak orang yang bilang saya mirip anak SMP. Yah, memang apa salahnya jadi awet muda? Dan mbak MC#1 mulai ngobrol2 sama para peserta, dan joke-joke pak gagat mulai keluar:
Pak Gagat: "maunya duduk sambil berdiri mbak!"
MC#1: "apa itu maksudnya, apa bedanya berdiri sambil duduk dengan duduk sambil berdiri?"
Pak yang duduk didepan saya: "kalau duduk bisa sambil berdiri, tapi yang satu lagi nggak bisa"
MC#1: "wah, ini papahnya Johanna mana ini... tolong yang pak, dijelaskan nanti dirumah"
Pak gagat: "wah, dia mah sudah dapat sertifikat ---apa gituuu---"
~kembali membahas berdiri-berdirian~
Pak yang dibelakang: "cuma laki-laki yang bisa"
Pak yang kumisan: "kalau berdiri itu panjang"
Pak Gagat: "kalau berdiri itu TINGGI!"
~the joke goes on tentang per-berdiri-an nasional~ haduh sampe capek ketawa
Pak yang ada dimana gituuu: " yang itu nggak bisa, pak, habis berdirinya miring"
Pak Gagat: " boso jowo-nya bengkok!"
~the joke goes about being bengkok~
mungkin karena saya dasar otaknya agak aneh, saya tertawa-tawa saja... mau apa lagi,toh? :P
Hari pertama saya langsung ketemu Pak Gagat, Pak Murwat, Pak Eko, Pak Fauzan, dan bapak-bapak yang lain.
Memang sejak awal saya bodoh dalam menghafal nama, makanya saya lebih sering memanggi semua orang dengan atribut-atribut unik masing-masing. Seperti Bapak yang pakai Laptop Mac, Bapak yang pakai kaca mata hitam di hari pertama, Bapak yang punya kembaran dari kota lain, dan Bapak-bapak satu geng makan malam bersama.
Ceritanya si Pak Gagat ini punya joke seru. Gayanya mirip Tukul tapi ngomongnya mirip Oprah. seru tak? yang ndak tahan itu kalau semuanya udah ngeretek (merokok), tapi yang menyenangkan kalau bapak-bapak ini mulai mengeluarkan lelucon-lelucon mereka dalam bahasa indonesia beraksen jawa. coba saja, sekarang saya mulai menulis dalam aksen jowo.
Eniwei, ceritanya di hari ketiga dari seminar, nama saya mulai dikenal sebagai satu-satunya anak SMA disini. semua orang bilang saya bolos sekolah, tapi ndak toh, lebih banyak orang yang bilang saya mirip anak SMP. Yah, memang apa salahnya jadi awet muda? Dan mbak MC#1 mulai ngobrol2 sama para peserta, dan joke-joke pak gagat mulai keluar:
Pak Gagat: "maunya duduk sambil berdiri mbak!"
MC#1: "apa itu maksudnya, apa bedanya berdiri sambil duduk dengan duduk sambil berdiri?"
Pak yang duduk didepan saya: "kalau duduk bisa sambil berdiri, tapi yang satu lagi nggak bisa"
MC#1: "wah, ini papahnya Johanna mana ini... tolong yang pak, dijelaskan nanti dirumah"
Pak gagat: "wah, dia mah sudah dapat sertifikat ---apa gituuu---"
~kembali membahas berdiri-berdirian~
Pak yang dibelakang: "cuma laki-laki yang bisa"
Pak yang kumisan: "kalau berdiri itu panjang"
Pak Gagat: "kalau berdiri itu TINGGI!"
~the joke goes on tentang per-berdiri-an nasional~ haduh sampe capek ketawa
Pak yang ada dimana gituuu: " yang itu nggak bisa, pak, habis berdirinya miring"
Pak Gagat: " boso jowo-nya bengkok!"
~the joke goes about being bengkok~
mungkin karena saya dasar otaknya agak aneh, saya tertawa-tawa saja... mau apa lagi,toh? :P
Comments
Post a Comment