Posts

Showing posts from April, 2014

Age Gap: 10 Tahun, kebanyakan?

Image
Cuma sedikit lagu yang bisa bikin gua meneteskan air mata. Tapi, karena tepatnya setiap lirik lagu dengan kondisi hati gua belakangan ini, akhirnya berhasil lah john mayer menarik butiran-butiran air asin dari bola mata gua (well, technically dari tear duct, but you know what I mean). Lagu si bapak Mayer ini adalah tentang ngak mau makin gede. Menolak kedewasaan karena takut, karena ngak siap. Terdengar agak labil, tapi bro.. emang masa kecil adalah masa paling bahagia, paling ngak punya tanggung jawab. Namun, bukan hal ini yang mau gua omongin.. Setelah berhasil curcol sepanjang 2 paragraf, sebenernya gua mau ngomongin tentang "Age Gap" atar generasi. Di lagu "Stop This Train"-nya John Mayer (iye, lagu yang bikin gua nangis), dia bilang 1 generation is about 10 years time. Contoh, lu anak yang lahir tahun 80-an pasti beda gaya sama anak yang lahir tahun 90-an, apalagi sama anak-anak millenium yang lahir tahun 2000-an (kaya Panji.. temennya Saras). Gua pun

Art Imitating Life, or vice versa?

Image
Malam ini rampung sudah Imago Conference, produksi dari CBN Indonesia. Imago adalah conference untuk orang-orang yang ber"gulat" di creative industry: dari film-maker, advertisers, writers, sampe kreatif-kreatif TV/PH. Di hari pertama, ada 8 kelas workshop yang dibagi jadi 4 sesi. Disana, lo harus bertaruh memilih kelas-kelas berdurasi 1 jam, dan berdoa tuh workshop bisa mengajari lo sesuatu (yang sesuatu banget.-- apa maksudnya coba?). Dari 4 kelas yang gua ambil, ada beberapa yang benar-benar stellar dan bikin gua giddy and excited inside. The classes range from something more on the conceptual side, all the way to downright technical. Kalau malu liat insights gua dari conference hari ke-1.. Monggo cek twitter saya yang udah saya bomb dengan berbagai quotes (and paraphrases) from the workshops --> @yeahJOE. Hari ke-2 isinya lebih konseptual. Kita diajak mikir sebagai bangsa indonesia yang plural, yang 'bhineka tunggal ika.' Kita di ingatkan lagi untuk berk

Ngegandul Lemari Berat, Bro!

Image
Semenjak pulang dari seattle, jumlah baju gua berkurang drastis. Basically, cuma seperempat dari wardribe gua di seattle yang gua bawa balik ke Jakarta. Celana dalem juga, gua kuras abis, dan sisanya cuma yang masih bagus dan enak dipake. Susahnya, minggu-minggu pertama di Jakarta, gua suka ngak punya baju (dan kehabisan celana dalem). So, gua buatin list baju yang minimal harus dibawa buat kalian yang bakal pindah ke kota lain, atau bakal tinggal di kos-an (karena nge-gandul baju selemari itu berat, bro!) : 1. Work (or school) Outfit For obvious reasons.. Lu bakal pake baju-baju beginian most of the time. Untuk gua, that outfit selection looks like: 1 Blazer, 2 Cardigans, 4 Tops, 2 Celana, 2 Rok 2. Baju Rumah Kalau yang ini adalah section favorit gua. Terdiri dari: 2 Celana basket 2 Training shorts 5 Kaos 1 Hoodie bahan flanel yang superrrr nyaman Baju rumah gua juga menduo jadi baju training. So, kalau gua butuh ke gym, gua cuma butuh bawa sports bra, and

Siapa Pilot Pesawat Lo?

Image
When I think about death, it made me wonder: yeah, kenapa sih kita begitu takut dengan kematian? Gua belum pernah hampir mati, jadi pikiran gua belum pernah sampe sana. Tapi, coba kalau kita bayangkan bareng-bareng.. coba tutup mata kamu dan pikirin. Apa yang akan terlintas di otak kamu kalau kamu tau, dalam satu menit kamu akan mati? Here is my list of thoughts: 1. Have I done enough? 2. Masih banyak kekurangan dalam hidup gua.. gua belum perfect. 3. Will it hurt? 4. What's my family to do..? 5. Let's see.. Kalau kamu, apa list pikiranmu? Personally, gua ngerasa kalau kerjaan gua di bumi belum memadai, gua belum melakukan "my purpose" disini -- apapun itu. Perasaan "belum perfect" itu menunjukan kalau gua selalu mencoba meraih sesuatu, meraih gol emas kesempurnaan. Mungkin kesempuranaan sebagai "orang baik" atau "penuh jasa untuk generasi mendatang." Apapun itu lah.. Lalu, ada quote ini yang gua temuin: "It was sin

Sax and Scat

Image
Udah lama gua ngak nulis cerita fiksi.. Tapi, barusan, ditemani dengan sekotak coklat chip cookies, gua masuk ke alam imajinasi dan menuliskan ini: Sax and Scat  |  at latenightrambles.blogspot.com Ini excerpt buat yang pengen digoda (di-tease, maksudnya): "Kau urus saja hatimu, Rez. Aku akan mengurus hatiku sendiri." Itu kata-kata terakhirnya. Tanpa pesan sampai jumpa, tanpa tengokan kebelakang. Ia berjalan keluar dari restoran, rambutnya yang panjang berkibas ke kiri dan kekanan. Reza yakin, Dilla tidak menangis malam itu... (baca lanjutannya) Di check out ya, Guys! Blog ini kan rata-rata isinya kisah-kisah nyata. Ngak seseru kisah-kisah bohongan di blog gua yang satunya lagi, loh. Cocok dibaca buat malam-malam galau nan sendu. Sekalian, dengerin ini: Fin De L'Affaire by Hank Mobley. Lu bakal ke transport deh, ke masa-masa sebelum lu hidup.

Music to Write To

Sharing lagu lagi.. Kalau lagi mau nge-chill while writing, this is the music to go for. It keeps you awake with the bass, but relaxed with that simple guitar notes. Enjoi :)