Posts

Showing posts from January, 2021

Why am I anxious?

Image
Photo by Nils Schirmer on Unsplash Gue benci banget sama anxiety. Dimulai dari otak yang bilang "lu salah banget, Jo. Kenapa lo bilang ini itu. Bakal susah kita," lalu dilanjutkan dengan jantungan dan nafas yang tersengal. Benci banget karena drama banget badan gueh. Ish. Karena gue modelan orang yang suka ngoprek diri sendiri, gue mulai memperhatikan trigger yang bikin gue anxious dan hal yang bisa gue lakukan untuk menenangkan diri. Ini hasil internal riset gue: 1. Ngecewain Orang Lain Gue suka anxious kalau ngerasa akan ngecewain orang lain dengan menolak permintaan mereka atau ngejatuhin ekspektasi mereka. Padahal ya, dalam bisnis itu kalo lo emang nggak sreg dengan partner kerja lo atau dengan hasil kerjaan lo, mending lo bilang. Komunikasi yang baik itu adalah kunci kelangsungan kerjasama kan? Secara gue banyak ketemu orang-orang baru dan ada beberapa yang nawarin kerjaan -- padahal schedule gue udah sesak banget -- gue harus sering menolak ajakan mereka. Cara terbaikn

The Thing: Where I'm At

Image
Terakhir aku update soal "The Thing" itu di tahun 2016. 4 tahun kemudian, aku masih menulis script dan sedang menulis film ke-7 ku. Aku masih suka dengan kerjaan ini. Ngejelimet, bikin stress, tapi aku suka ngoprek-nya dan cari formulanya. Intinya, aku memang suka menyakiti diri sendiri. Menulis di tahun 2020 itu enggak gampang. Aku kehilangan dua orang yang aku sayang. Aku jauh lebih sensitif. Produktivitas berkurang dan self-consciousness bertambah berkali-kali lipat. Hal ini bikin capek dan nulis jadi proses yang lebih lama. Aku tau aku butuh liburan dan tahun 2021/2022 memang seharusnya jadi tahun sabbatical ku. Ada satu produser yang bilang gini saat aku ngasih tau aku mau cabut 1 tahunan. Nggak plek-plek sih, paraphrase aja: 'the industry moves so fast. You may be forgotten by the time you're back.' Well, aku sama sekali nggak takut. Malah, kalau aku nggak menikmati hidup dan berkembang dalam dunia personalku, ceritaku bakal gini-gini terus. Untuk pertumbuha

Selamat tahun baru

Sekarang pukul 1.47 pagi. Aku ada tugas yang harus diselesaikan, sekitar 50 halaman menunggak, tapi aku habiskan sekian jam untuk menelepon teman-teman dan keluarga, mengucapkan selamat tahun baru, lalu nonton Before Sunrise karena aku pengen. Orang yang ku harapkan ngirim ucapan selamat tahun baru nggak ngucapin balik. Iya, aku udah ucapin duluan. Oh well, memang dia nggak hidup di dunia online. Aku mengerti. 2020 penuh dengan pertarungan melawan kenegatifan diriku sendiri. Walau di luar otak ruwet ini hidup rasanya indah-indah aja, aman, sehat, nggak banyak kehebohan selain miskin karena semua harga sembako dan listrik naik. Namun, kesendirian pandemi bener-bener menggerogoti hati ini. Ternyata aku nggak suka hidup tanpa teman, tanpa dipeluk, tanpa ngobrol sama orang lain. Bersyukur ada adikku yang tinggal sementara di rumah. Kalau enggak, aku bener-bener jadi gila.  2021 aku akan lebih terbuka, lebih sering video call'an sama temen dan message mereka secara random. Nggak perlu a