pop culture on dads and an artist's dream

waktu semua peserta seminar sedang berkutat dengan blog-nya masing2 di wordpress, saya merasa bahwa saya tidak harus melakukannya. karena saya sudah ber-blog di blogspot. sembari saya mengetik ini, saya ber-chatting dengan ayah saya yang ada di ujung ruangan. dan tiba-tiba, saya tersentak kaget karena ayah saya menulish kata-katanya dengan bahasa "CH" yang jijay bajaj... seperti "nggak bisa masuk ke fire fox, niCH" atau "mau buat blog, tapi gak bisa masuk ke web-nya, tuCH". haduh, ayah saya itu kenapa??

beberapa saat setelah pembicaraan blog yang agak melelahkan (dan jam tidur siang yang kian mendekat), saya berniat untuk keluar dan mengeluarkan apa yang harus dikeluarkan (pipis-frase yang sangat puitis bukan?) dan begitu senangnya saya saat mendapati bapak honda ada di luar. tanpa ba-bi-bu, tentunya setelah menyalurkan yang wajib disalurkan, saya berbicara sejenak (setengah jam) sama sang bapak honda. Sang seniman dalam 'theater blacks' (pakaian serba hitam ala seniman teater. walaupun dia bukan aktor) ini menceritakan berapa lama ia mengumpulkan informasi tentang borobudur itu. Dan siapa yang sangka kalau dia telah berkelut dengan ke-borobuduran ini selama 10 tahun. Dari bekerja sama dengan seorang spiritualis (dan berhasil menemukan tempat sang brahmana bertapa), mengecek cara menghaluskan batu-batu di candi hingga ber-contour (ternyata dengan cara etching. ingat Wood-cut? Etching itu cara printmaking yang menggunakan cairan yang seperti elektrolit) dan berkonsensus bersama banyak mitos-mitos di tiap perkampungan (dan menemukan bahwa banyak mitos tentang borobudur itu benar). luar biasa semangat yang dimiliki oleh sang Creative Director dari Tombolijo sebuah servis audiovisual berbasis di Jogjakarta. banyak sekali hal menarik yang dibicarakan sampai mata saya lelah berbinar-binar dan hidung saya terlalu sulit bermeler-meler penuh semangat. sampai akhirnya, saya berbincang hingga sesi yang saya "cabut"-in berakhir, coffee break mulai, coffee break mulai penuh dengan asap rokok dan coffee break mulai menjadi tidak menyenangkan, saya pun harus undur diri karena paru-paru saya keok kena asap rokok.

please, gentlemen, if you want to be a respected man who is not entirely for a person's bad health, turn off those DAMN ciggaretes and start acting like a well behaved men who have mothers. man, the non-smokers have my pity.

Comments

Popular posts from this blog

I'm done being high and dry

School: One Final Down!