ratatouille and everything in between


a shop in japan that has the words "cute diplay" written all over it
Bu Rita, guru SMP saya, pernah bicara bahwa menulis judul harus setelah seluruh karangan diselesaikan. karena, judul itu ibarat wangi dari sebuah makanan. jika makanan tersebut harum, kemungkinan rasa dari makanan tersebut itu enak. Nah, maka dari itu karangan ini tak saya beri judul dulu.

Pembahasan pertama, lusa saya akan ambil visa. masih interview, tapi saya deg-degan sekali. mengapa? karena housing belum juga di confirm sama agency saya. saya baru satu jam yang lalu mengirim e-mail, dan si Jeff belum balas e-mail saya. Padahal disana sudah jam 8 pagi, which means it's office hour.

Pembahasan kedua, baru-baru ini ada rouge antimaleware yang masuk ke laptop keluarga. menghilangkannya susah sekali. internet jadi lambat, banyak pop up yang keluar setiap 5 menit. benar-benar mengesalkan. setelah berkelut kesah dengan google, saya mendownload sebauh aplikasi anti maleware beneran, tapi akhirnya tidak mempan dengan program yang satu ini. setelah menyerah, keesokan harinya adik saya dengan santai meng"uninstall" rouge dengan sangat mudah. Saya dibangunkan dengan kata-kata "Tuh, program-nya udah dihilangin jovi, hebat kan?"

Pembahasan ketiga, saya baru menadari dari set-set di polyvore bahwa saya suka "dress" dan "dress up". Jarangjarang saya memakai dress di kehidupan nyata, tapi nyatanya saya suka sekali memadu madankan segala hal dengan dress. mengapa? because they are too cute!


Pembahasan keempat, BANYAK TIKUS DIRUMAH SAYA! gila! mereka hilir mudi serasa pindahan rumah, dari got ke piano saya. Keji!! ngomong-ngomong soal tikus, saya suka SEKALI Ratatouie, yeah however you spell em. Gambarnya sangat sangat bagus! Apalagi movie opening-nya yang gambar tikus 2D, saya langsung mersa di surga. ahh, cantik sekali! sangat Impressionist. inget nggak, pelukis yang suka buat gambar bangunan-bangunan, dan toko-toko, dengan tekhnik pewarnanaan seperti karya-karya awal fernand leger...



yang sekian persen adalah poster-poster post-impressionist-yang selalu membawa topik "bangunan", yang berikutnya akan membawa saya pada poster-poster vintage lainnya seperti "Bally" dibawah, yang color palettenya akan mengingatkan saya pada Henri Toulouse, yang akan mengingatkan saya pada wanita-wanita Moulin Rouge (ini saya tempatkan "wanita ala vintage"), yang alalu akan mengingatkan saya pada sosok wanita Alphonse Mucha di masa Art Nouveau yang bertubuh bak jam pasir, dan akan membawa saya kepada bentuk tubuh wanita yang lain yaitu; champagne glass (kurus sekali), dimana champagne akan mengingatkan saya pada quote dari bapak Pop Art; Andy arhol, yang akhirnya mengingatkan saya bahwa saya sedang membahas ratatouille... (maaf :P)


Comments

Popular posts from this blog

I'm done being high and dry