Rintihan Tengah Malam

kalau kamu bilang:
bicara begitu terlalu "artistik". penuh lika liku, aneh didengar, tertempa makna tersirat.

saya bilang:
alasan

kamu masih berlanjut:
terkadang menjurus, terkadang terlalu abstrak.

lalu kamu akan berbisik:
jadi penulis saja, biar cocok dengan rambut mu yang ikal tak tersisir, biar cocok dengan wajahmu yang tak bisa dibilang cantik, biar cocok dengan perawakanmu yang mirip preman. asal tak merokok dan bersumpah serapah, saya tetap kan jadi temanmu...

ya, walau kau miskin. dan berbaju hitam tiap hari.

balasan saya:
semua kentut itu bau

kamu akan menaikan satu alismu
dan aku akan tertawa
kamu akan menggelengkan kepalamu:

gila




anak art.




ps: i love you my friends. silahkan salahkan major saya, tulisan ini memang overly-sarcastic to the point of pembualan dan omong kosong, rekayasa tak berakhir. Tenang, saya tidak ada masalah dengan kata2 "dasar, anak art" saat saya mulai berlagak aneh. memang saya aneh. dan kalian tetap sayang saya. itu kan, teman yang baik...?

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

I'm done being high and dry

School: One Final Down!